Tangis di Balik Kepahlawanan Penghianat


aku mendekap erat sang kabut;

aku mendekap erat sang asap;
aku mendekap erat sang bayang;
ditengah pengucilan kenyataan;
ditengah mimpi buruk berselimut keindahan;
aku meratapi sang merah putih;
aku menangisi sang garuda;
meratap dan terus meratap;
melihat negri nan elok di campakan;
melihat musuh besar kian disanjung sanjung;
wahai kaum bersurban engkau menusuk hati kami kaum muda;
engkau yang menuntun kami menuju cahaya;
menghianati kami para pengabdi;
menusuk kami putra2 bangsa;
marah kami adalah debu;
semangat kami adalah api;
walau marah ini cepat terhapus angin;
walah semangat ini cepat terpadam hujan;
tapi selama nyawa kami masih terpaku di tubuh;
selama suara masih mengiang2 di telinga kami;
dendam ini akan tetap ada;
tangis ini akan abadi;
selamanya;
selamanya;
demi tanah merah pendahulu kami;

0 Response to "Tangis di Balik Kepahlawanan Penghianat"

Post a Comment